MERBAU MATARAM, Dsikominfo Lamsel – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Dinas Pendidikan menggelar Gebyar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Tahun 2022, sekaligus Pengukuhan Kader Penggerak Pendidikan Gerakan Swasembada Sekolah Kabupaten Lampung Selatan.
Kegiatan Gebyar PAUD Tahun 2022 yang mengusung tema “Proyek Cetak Generasi Unggul Lampung Selatan Melalui Gerakan Swasembada Sekolah”, berlangsung di Lapangan Desa Merbau Mataram, Kecamatan Merbau Mataram, Rabu (21/12/2022).
Bupati Lampung Selatan H. Nanang Ermanto mengapresiasi dengan rasa bangga atas terselenggaranya Gebyar PAUD Tahun 2022, sekaligus Pengukuhan Kader Penggerak Pendidikan Gerakan Swasembada Sekolah Kabupaten Lampung Selatan.
Dirinya menyampaikan, pendidikan merupakan salah satu sektor terpenting dalam pembangunan sosial, sebagai upaya dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) daerah.
“Dengan adanya Swasembada Sekolah ini, tidak ada lagi anak yang putus sekolah. Ini mempengaruhi IPM di daerah, kalau IPM dibawah rata-rata ini mempengaruhi ekonomi masyarakat kita. Sekarang kita ada program bagaimana mengentaskan anak sekolah, kita tidak tahu nasib anak kita kedepan,” ujarnya.
“Bagaimana cara kita mencetak generasi kita, kalau fundamennya ini sudah kuat dengan pendidikan sosialnya, maka ini menjadi modal kita untuk menghadapi tantangan kedepan. Nah, ini menjadi tugas dari kita semua dan para pendidik di Kabupaten Lampung Selatan,” ujar Nanang lebih lanjut.
Pada kesempatan itu, Nanang juga menjelaskan, Gerakan Swasembada Sekolah merupakan bagian dari program berkelanjutan di Kabupaten Lampung Selatan yang dimulai dari Gerakan Swasembada WC pada tahun 2017-2019 sebagai akses fasilitas sanitasi layak.
Kemudian, pada tahun 2020-2024 dilanjutkan dengan Gerakan Swasembada Gizi sebagai upaya dalam menekan kasus stunting di Kabupaten Lampung Selatan. Keberhasilan program tersebut juga tidak terlepas dari peran serta dari seluruh lintas sektoral yang membantu proses pembangunan daerah.
“Acuannya rangkaian berkelanjutan, ketika Swasemda WC kami sudah selesai dengan ODF. Kemudian kami ada Swasemda Gizi untuk mengentaskan stunting, kemarin kita mendapatkan penghargaan inovasi terbaik se-Indonesia. Ini berkat kebersamaan dan gotong royong yang kita tingkatkan, tanpa kolaborasi antara Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Perusahaan, ini tidak dapat terwujud,” ungkapnya.
Sementara, Bunda PAUD Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni menyampaikan, pembangunan pendidikan yang berkualitas tinggi mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan bekal pengetahuan dan skill yang relevan sebagai modal dalam menghadapi tantangan era digital kedepan.
“Membangun SDM berkualitas agar mamlu berkompetisi di era digital serta tetap berkarakter indonesia. Hal ini menjadi sangat penting delam percepatan layananan pendidikan, yang dilaksanakan dengan Gerakan Swasembada Sekolah,” jelas Winarni.
Winarni mengungkapkan terdapat 4 indeks kesiapan dalam percepatan pembangunan yang wajib untuk disediakan, yaitu partisipasi berbagai pihak termasuk masyarakat, pengembangan kompetensi atau kapasitas tenaga pendidik, ketersediaan sarana dan prasarana dan kebijakan yang mendukung.
Dirinya menjelaskan, tingkat partisipasi masyarakat dalam dunia pendidikan menjadi alternatif solusi dalam membantu pengambilan keputusan, guna mengatasi berbagai permasalahan yang ada dalam pembangunan SDM yang berkualitas.
“Pengelolaan partisipasi masyarakat diawali dengan kegiatan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Tahap perencanaan dilakukan terhadap kebutuhan, baik lembaga pendidikan maupun masyarakat, selanjutnya membuat perencanaan berdasarkan atas kebutuhannya untuk mengetahui potensi-potensi yang dimiliki, serta menyusun alternatif program tersebut,” tuturnya.
Direktur PAUD yang diwakili oleh Konsultan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi Didik Tri Yuswanto mengungkapkan, pendidikan pada usia dini merupakan periode penting dalam masa perkembangan anak. Dimana, pada masa itu otak anak mampu menerima dan menyerap berbagai macam informasi dengan cepat, tidak melihat baik dan buruk.
Dirinya berharap, program dari Gerakan Swasembada Sekolah tersebut dapat sejalan dengan 3 program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi, yaitu Sekolah Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka dan Perencanaan Berbasis Data.
“Jujur aja di pusat sudah mendengar selentingan Gerakan Swasembada Sekolah. Kita bangga punya pak Bupati seperti ini, saya melihat gerakan swasembada sekolah ini adalah bagaimana kita dapat membangun komitmen bersama agar tidak ada lagi anak kita yang tidak sekolah. Ini nanti akan saya sampaikan kepada Dirjen,” kata Didik Tri Yuswanto. (ptm).
Last modified: 21/12/2022