Portal Informasi Pemkab Lampung Selatan

instagram takipçi al

Pemkab Lampung Selatan Gelar Rakor Stabilitas Harga dan Serapan Gabah

31/10/2022

KALIANDA, Diskominfo Lamsel – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilitas Harga dan Serapan Gabah, yang berlangsung di ruang Sekdakab Lampung Selatan, Senin (31/10/2022).

Stabilitas Harga dan Serapan Gabah merupakan langkah strategis guna mengamankan produksi padi, stok beras dan harga pada saat musim panen serta mengikuti pola musim panen di Indonesia.

Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Lampung Selatan, Thamrin dan dihadiri oleh jajaran Pemerintah Daerah, Pimpinan Cabang Pembantu Bulog Kalianda, Darul Lim Octo serta perwakilan pengusaha pegilingan padi dari Kecamatan Palas.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Daerah Lampung Selatan, Thamrin mengatakan, rakor ini terkait petani akan menghadapi panen dan pasca panen setelah terjadi kebanjiran juga terkait dengan isu harga gabah yang kurang pasti.

“Jika harga gabah mahal nanti pengusaha berkendala, karena kalau harga rendah petani juga menjerit. Oleh karena itu bagaimana harga gabah ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sehingga daya beli masyarakat dan harga jual beras juga meningkat,” ujarnya.

“Ini salah satu tugas kita untuk menstabilkan harga bahan pokok. Karena jika suatu saat negara nanti akan menghadapi krisis ataupun terhadap bencana yang lain kita sudah siap, sehingga tidak terjadi kerugian yang besar,” ujarnya lebih lanjut.

Thamrin juga menuturkan, pada saat musim basah produksi padi lebih besar dari pada musim kering, maka diperlukan pengelolaan ketersediaan yang baik sehingga tidak ada gejolak permintaan dan gejolak harga di masyarakat.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, penggiling padi merupakan salah satu pihak yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjaga ketersediaan pangan khususnya beras pengelolaan yang profesional menjadi tujuan keberhasilan stabilitas serat gabah yang menjaga harga ditingkat petani.

“Ketahanan pangan harus terus ditingkatkan salah satunya adalah memperkuat sinergitas sebagai upaya menghasilkan suatu terobosan yang dapat memotret segala tantangan mengoptimalkan peran penggilingan-penggilingan padi kecil diharapkan juga dapat menjaga stok beras, harga dan kualitas,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Lampung Selatan, Bibit Purwanto menjelaskan, tahun 2021 Kabupaten Lampung Selatan mengalami surplus beras, berdasarkan angka BPS luas panen padi 51.178 hektar (ha).

“Produksi gabah kering (GKG) sebesar 330.326 ton dan jika dikonversi menjadi beras sebanyak 193.526 ton, sedangkan jumlah penduduk di Kabupaten Lampung Selatan tahun 2021 berjumlah 1.057.664 jiwa dengan kebutuhan konsumsi 80,88 kg/kapita/tahun, maka konsumsi beras masyarakat Lampung Selatan sebesar 85.543,86 ton sehingga pada tahun 2021 Kabupaten Lampung Selatan surplus beras 107.982, 14 ton,” jelasnya.

Perkiraan luas panen Januari hingga Desember tahun 2022, seluas 70.267 ha dan untuk perkiraan sasaran sarapan gabah untuk panen pada bulan November dan Desember ± 4.232 ha dengan target produktivitas rata-rata 6,5 ton/ha, sehingga produksi yang masih tersisa ± 27.508 ton gabah kering panen,” pungkasnya. (Nsy).

Last modified: 31/10/2022

Comments are closed.

instagram takipçi al Alanya haber